Petani Sayuran di Bintan Tak Mampu Beli Pupuk, Harganya Rp1 Juta per Karung

Petani Sayuran Bintan
Salah satu petani sayuran di Bintan saat memeriksa tanaman sayurnya. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Petani sayuran di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) tak mampu membeli pupuk NPK yang kini harganya mahal dan mencapai Rp1 juta per karung.

Petani menilai hasil panen yang didapatkan, tak sebanding dengan harga pupuk yang terus melejit.

Bahkan kenaikan harga pupuk NPK dirasakan petani secara bertahap, yang awalnya harga pupuk NPK di harga sekitar Rp400 ribu per karung.

Lalu, harga pupuk kembali naik Rp100 ribu per karung,dari Rp400 ribu menjadi Rp500 ribu.

Tidak lama kemudian, harga pupuk kembali naik berkisar Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per karung.

“Sekarang harga pupuk NPK sudah mencapai kisaran Rp1 juta per karung. Sudah mahal pupuk sekarang,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Bintan Timur, Rasmin di Bintan, Selasa (05/07).

Dengan kondisi seperti ini, kata Raswin, petani tidak mampu untuk kembali beli pupuk untuk kebutuhan di kebun.

Baca juga: Hama Patek Sebabkan Petani Cabai di Bintan Gagal Panen

Pasalnya, harga pupuk Rp1 juta per karung tidak berimbang dengan hasil panen dengan kondisi seperti ini.

Sebab, lanjut Rasmin, hampir semua sayur maupun cabai yang ditanam petani mengalami kerusakan.

Kerusakan tanaman cabai dan sayur lainnya, disebabkan cuaca ekstrim maupun hama Patek pada cabai.

“Misalkan, kita dapat panen 1 ton sayur. Harga jual sayur dari kebun sekitar Rp5 ribu per kilogram. Dengan segitu, kita tidak mampu beli banyak pupuk lagi. Karena pupuk sudah mahal,” terang dia.

Memang, lanjut dia, ada pupuk subsidi dari pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan petani di kebun.

Karena kuota pupuk diberikan pemerintah hanya kisaran 200 hingga 300 kilogram untuk setiap kelompok petani yang terdiri dari 15 orang sampai 20 orang anggota.

Sedangkan untuk kebutuhan pupuk setiap kelompok tani mencapai 2,6 ton pupuk.
sebesar Rpsehingga kebutuhan pupuk di kebun bisa terpenuhi.

Ia berharap kepada pemerintah, agar memberi keringanan harga pupuk non-subsidi untuk petani di Bintan, agar supaya kebutuhan pupuk untuk petani bisa terpenuhi.

“Misalkan harga pupuk itu Rp1 juta, pemerintah memberikan subsidi ke petani Rp400 ribu. Jadi, kita sebagai petani tidak berat beli pupuk. Ini harapan kita,” harap dia.

Terkait melambungnya harga pupuk ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Khairul belum memberikan tanggapan resmi terhadap keluhan petani Bintan di Bintan.

Baca juga: Pupuk Jadi Penyebab Tingginya Harga Cabai di Pasaran